KAMAR PUISI

Bercorat – coret pada dinding
Coba melukis kelu didada
Ditemani laba – laba membuat jaring
Yang menatapku hanyalah kaca

Sorotan lampu coba terangi
Hingga ku dapat membaca tanpa kaca mata
Serabut – serabut kabel yang bernyanyi
Lantunkan syair penuh ratapan dan tawa

Selimut tebal menghampiri
Ingin berikan suatu kehangatan
Terdiam dan membisu sebuah lemari
Yang penuh berat beban baju yang bergelantungan

Berbicaralah sebuah pena
Menuntun tanganku berkata
Dalam lusuhnya buku yang terbuka
Dan ku ingin tertawa dalam kaca

Jendela yang mendera kedinginan
“Izinkan aku masuk karna tak tahan lagi”
Begitu katanya kala datang tangisan hujan
Aku pun tertawa terbahak – bahak sambil berdiri

Bantal – bantal diatas kasur
Tak tahan lagi ingin kupeluk
Penuh cumbu coba tuk tertidur
Walau mata masih terbelalak

“Wahai coretan – coretanku pindahlah engkau
Dalam sebuah malam yang bermimpi
Panjang kata – kata dalam kelu
Aku tak bisa lari dari puisi”

@ And-ree Celezska

0 komentar:

Posting Komentar