ADA...!!!


Semua ada
Semua terasa
Tanpa satu asa
Hanya tawa canda bahagia

Yang berbaur dalam jiwa
Saat melihat dirimu disana
Berseri menyapa
Kini benar ada

Bukan suatu yang maya
Tak henti terus membawa
Rantaian ungkapan cinta
Yang terhembuskan lewat nada

Mengalun lembut menyapa
Datangnya hatimu bergelora
Menyapu semua yang hampa
Kini hatimu tlah bertahta

Di hatiku bersama
Satu untukmu selamanya
Mengukir satu asmara
Sekarang itu benar adanya

TERJELAGA


Terjelaga dan terjaga saat malam
Membuat mimpi semalam
Hamburan dunia gemerlap membaur dalam semusim
Menapaki persinggahan dunia peralihan tanpa sekam

Aku terus berlari dalam mimpi yang kelam
Tak ku temui ketenangan dalam dekap malam
Bersambut rembulan yang penuh suram
Terasa hambar bagai tanpa garam

Hingga tersungkur, takut dan luka bersimbah garam
Mimpi itu terus mengikuti tanpa ilham
Terus terasa sangat mencekam
Mencekik hati yang terdalam

Aku pun menyusuri cahaya yang datang walau suram
Menyeruak lembut tanpa eram
Sedikit rasakan lembutnya dekapan malam
Dalam satu rotasi jarum jam

Aku mengejarmu tanpa henti semalam
Biar tak terpenjara dalam cekam
Tetap tak teraih walau ku berjuang bagai menyulam
Hingga kabut hilang dalam dekapan membungkam

AKU DAN KISAH HIDUPKU


Terpaut dalam balutan selendang ibunda
Sipit mataku merapat menatap matanya
Berteriak meratap lidah dan bibirku ingin disusuinya
Jemari kecilku menggenggam erat sebilah jemari manisnya

Itu aku dulu...
Belum berfikr menggebu
Masih menunggu
Tumbuh dewasa dan masih lugu

Andree begitu panggilan yang diberikan
Melekat hingga sekarang dalam setiap perjalanan
Memberikan do'a pada setiap aku memijakan
Hingga keluar jauh dalam lingkup kekeluargaan

Seperti lepas....
Terbang bebas tanpa suatu batas
Melaju cepat waktu pun tertembus
Bagai busur melepas anak panah melesat deras

Kini...
Aku bisa berfikir sendiri
Menentukan garis hidupku menurut pilihan hati
Agar bibirku tetap berseri

Terlepas dari kesemuanya itu
Problema dalam takdirku mengiringi langkahku
Yang tertelusuri goda dan coba terus merayu
Menghantui aku dalam setiap waktu

Kadang aku frustasi...
Terkadang diri tegar berdiri
Dan ada kalanya diri bersimbah air mata hati
Menguji ketabahan dalam pergulatan jatidiri

Hidup ini terisi
Dengan adanya keluarga yang mendampingi
Orang terkasih yang mengasihi
Sahabat dan teman yang menemani

Kesemuanya itu adalah bagian hidupku, bagai embun....
Yang kan terus menetesi tanah jiwa penuh kesejukan
Menyinari bak mentari memberi kehangatan
Cahayanya menuntun setiap perjalanan

INGINKU... DAN CINTAKU...


Mentari taburkan sinar hangat
Memberkas dalam hatiku kini tersirat
Seperti itulah hangat cintaku tapi lebih hangat
Dan itu tak berupa sesaat

Kini diri penuh semangat
Teraliri cintamu yang kian lama kian terus merambat
Dinginnya salju yang mengikat
Sebeku dinginnya kala ku berkeringat

Apa bila engkau tunjukkan muka yang penuh cemberut
Seperti penuh keriput
senyummu semanis bunga cinta dalam hatiku yang terus tersulut
Apabila keceriaan diwajahmu tampak tak ada hujat

Jangan engkau buat diriku terperanjat
Dan pergi bagai kilat
Karna diriku takkan penuh dengan semangat
Tuk jalani kehidupan yang kian menjerat

Jangan engkau tanya penuh gugat
Karna nanti hatiku akan menggeliat
Seperti gumpalan tanah liat
Mudah terbentuk tapi mudah sekali tuk larut

DAUN...


Terseok - seok daun berjatuhan
Tersapu angin sore berdesis mengusap kepalsuan...
Pohon itu menggoyangkan semak yang berserakan
Meliuk melambai menarik kekosongan

Daun itu jatuh terhempas
Menggebrak lantai bumi yang panas
Lalu terinjak ramainya makian bernada keras
Tertumpuk dalam satu tak bernafas

Berganti waktu...
Tersiram hujan, terbakar kemarau
Dikencingi para serangga berbau
Hingga lapuk tak berbentuk satu

Hidupnya sampai disitu
Tapi bermetamorfosis dengan penuh laju
Mengendap dalam tanah bisu
Terkulai menjadi satu kehidupan yang baru

SELALU TERSAKITI


Mengapa...???
Baru sekarang kau bersuara
Kenapa...???
Tidak sedari awal saja

Semenjak semuanya belum terjadi
Sebelum saling mengiyakan isi hati
Semua kini mati
Bagai bunga mekar lalu tersiram api

Kini yang tersisakan hanya luka
Dan tertinggal benci membara
Semua terlihat hanya permainanm belaka
Untuk mengoyak segala isi dada

Tersungkur kini aku meratapi
Penuh sesal mengenal dirimu kini
Segala kejujuran dan ketulusanku kau caci
Dan terdengar untukmu hanya kiasan dalam hati

Kemunafikan
Ketidak jujuran
Kepalsuan
Semua itu kini engkau tunjukkan

Dan selalu...
Selalu aku yang tersakiti olehmu
Kini cukup sudah semua itu
Ternyata jalanmu bukanlah jalanku

KEMBALI


Lelah seluruh raga
Lemas seluruh jiwa
Lunglai semangat diri
Letih terus begini

Berjalan kesana-kesini
Bercakap disana-disini
Berlari kian kemari
Berjuang tanpa henti

Hanya temukan sendiri
Hanya rasakan sepi
Hanya terhanyut angan-angan kosong
Hanya terbuang sendiri melompong

Ingin kembali...
Ingin berbalik lagi
Ingin mengulang waktu
Ingin sepert waktu dulu

Kapan...?
Dimana...?
Siapa...?
Yang kan menggendongku kembali

SEPERTI TAK TERMILIKI


Bernaung dalam satu hati
Mencoba temukan indah itu lagi
Merengkuh kata satu hati
Tambatkan dalam pesona cinta itu lagi

Memiliki tapi tak memiliki
Termiliki tapi tak termiliki
Tapi mencoba tuk gundah itu pergi
Mengayuh bayang semu yang terpatri

Diri coba merubah tapi tak terubah
Dan telah diubah tapi tak berubah
Telah merangkak mengoyak tubuh
Tersungkur dalam sebuah lembah

Aku tak tau lagi....???
Tak tau untuk apa lagi
Bagaimana lagi
Sudah intropeksi diri

Tetap seperti ini
Masih seperti ini
Seperti tak terisi
Kosong lagi

Kini aku hanya pasrah
Semoga ada harapan walau secercah
Biar hati ini tak terpecah
Dan terus dalam satu hati tuk ku kayuh