HIDUPKU...?


Begitu banyak kisah
Dalam hidupku yang tertumpah
Tak luput akan sumpah
Dan sekejap terbuang di tong sampah

Sebenarnya ku tak mengerti hidup?
Yang selama ini ku hirup
Kadang terbuka meletup
Kadang rapat tertutup

Hanya bisa jalani apa adanya
Hitam... akupun hitam...
Putih... akupun putih...
Terombang - ambing permainan dunia

Tak tentu aku melangkah
Terkadang sorakan penuh riuh
Terkadang cacian tanpa jenuh
Yang membuat otakku gundul

Bagaimana seharusnya?
Putih saja...? tak seimbang
Atau hitam saja...? tak seimbang
Hanya percaya yang ku yakini

Hidupku...
Aku yang menjalani sendiri
Aku yang kan mengerti
Karna inilah hidupku...?

DI KAMARKU


Di kamarku...!
Ada jam tergeletak di meja
Penuh suara,
Putaran penuh rotasi tanpa batas

Di kamarku...!
Ada kalender tergantung
Berjejer angka - angka
Menandai setiap hariku

Di kamarku...!
Ada lemari tua
Yang berisikan stelanku
Berhias warna - warni pelangi

Masih di kamarku...!
Ada kasur usang dan bantalnya
Membungkus diriku bermimpi
Dalam kehangatan selimutnya

Di kamarku yang sederhana
Inspirasi tercipta
Pikiran terbuka
Merangkai kata dalam pena

SETITIK CAHAYA


Cahaya... ku butuh cahaya!
Bosan dengan gelap
Berisikan penat yang menyumbat
Dalam rongga - rongga nafasku

Putih... ku ingin putih!
Tak mau lagi hitam
Yang legam kelam
Membuat mata buta

Terangi setiap tapakan kaki
Tak satupun menghalangi
Atas apa yang ku ilhami
Terkuak dalam hati

Ingin kembali bersih
Tanpa noda terbawa
Layaknya kertas putih
Yang belum tertoreh pena

Ya... ku butuh itu
Ku butuh cahaya putih
Walau hanya seberkas titik
Sebisanya akan ku raih

Semampu dan sekuat aku
Membuat pondasi dalam hatiku
Yang berputar melalui poros
Tuk temukan satu jalan lurus

PERISAI - PERISAI SUNYI


Ku menanti kedatanganmu kawan
Karena hari ini aku sedang sendiri
Menanti senyum yang kau berikan nanti
Jangan biarkan aku sendiri kawan

Dalam keheningan yang cekam ini
Kita akan sama menikmati nanti
Segelas kopi dan singkong bakar
Yang cukup mengganjal mulut cacing

Diperut dingin ini
Sekali lagi untukmu kawan
Datanglah segera pada hatiku
Kesedihanmu adalah kesedihanku juga

Usah... kau...!
Jangan kau lepaskan perisai riang ini
Usah... kau... lemparkan
Ketempat yang menyesakkan bulu roma

Bila esok kau kan mandi
Sampaikan salam manisku
Untuk air hangat
Yang akan mengguyurmu