Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
komentar (0)
Malam kian merajut asanya
Meronta akan sakit yang membelenggunya
Terjerat ribuan bintang yang tajam menusuk bagai pagar berduri
Tersabit bulan yang melengkung tajam mengiris menyayat sampai kepori - pori
Menangis, menjerit dalam pelukan sepi
Sang malam akan terus meratapi
Dan teratapi penuh pilu akan sepi yang mengharu
Hingga sang fajar balutkan luka itu
Tuk tampakkan sekilas senyum untuk malam
Mengobati kesepian dalam malam berselimut kabut temaram
Bersambut simphony alam yang bersautan
Mendendangkan nyanyian tidur buat sang malam
Tuk melupakan sejenak sepi yang penuh sayatan
Luka itu akan tersembunyi dan membusuk
Jikalau tak terobati wahai malam...
Cobalah taburkan benih penyembuh biar tak menyayat malammu
Karna sinarnya akan tumbuhkan benih kesembuhan untukmu
Peluklah sinarnya dengan rapat
Hingga luka dalam sepimu hangus terbakar jadi arang dan debu
Sudah.....
Semua sudah terjadi pada malam
Biarkan malam yang kan lamuni kesemuanya itu
Dan tolong sampaikan pada malam
Bahwa aku disini terus akan memberikan sinar untuknya....., sampaikan.....
Bungkam sejenak.....
Biar semua tenang dalam fikirku
Jejakkan seribu kaki tuk merambah
Hunian penuh gerabah, sejenak melepas mimpi
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
komentar (0)
Saat mendengar suaramu
Hatiku jadi rindu
Saat menatap wajahmu
Aku semakin mengagumimu
Walau dalam suaramu terkandung duka
Tapi tak pernah engkau tampakkan
Walau dalam garis wajahmu terkandung luka
Engkau siratkan ketegaran dan kebahagiaan
Engkau berjuang dalam hidup
Memberi kebahagiaan untuk semua
Walau engkau tlah lanjut
Senyuman manis selalu engkau sajikan
Perjuanganmu untuk keluarga
Tekadmu yang membara
Tak pernah padam
Dan selalu berkobar dalam hati
Oh.... Ayah dan Bunda
Engkau pahlawan dalam hidupku
Terima kasih untuk semuanya
Do'aku selalu untukmu dialam sana