PUISI PAGI

Pertapa duduk bersila
Coba tuk lupakan segalanya
Burung berkicau di alam terbuka
Tanpa henti menutup mata

Segala sesuatu disini bermula
Kasat mata samar dirasa
Bagai laba - laba merajut cinderamata
Tak tau itu semua hanya maya

Bait - bait puisi dalam kata terbaca
Riuh gemuruh ombak yang menerpa
Bersauh tak tau ruanya
Menerpa hidup bagai lentera

Pagi membuka jendela
Lekukan bumi yang terhampar nyata
Segar terasa hirup udara
Bercampur sinar surya menyapa

Bergegas lari kesana
Melangkah menyapu jalan desa
Serabutan jejak kinerja
Bertumpuk buku - buku diatas meja

Memulai pagi bersama
Dibalik gedung penuh kaca
Terkuras stamina dalam raga
Hari ini pagi yang ceria

JANJI CINTA

Aku memang bukan pecinta sejati
Yang riuh akan rayuan puisi
Akupun tak bergelimang materi
Yang selama ini kau cari - cari

Aku hanya punya ketulusan
Apa adanya tanpa perbedaan
Kan ku beri engkau kedamaian
Terasa dalam dekapan pelukan

Memang kau bukan yang pertama
Memberi arti dalam jiwa
Tapi kau kan kusuguhi sejatinya cinta
Yang belum kau rasakan didada

Tersusun semua rasa
Satu yang pasti terlaksana
Bila kau tetap setia
Dan selama aku masih bernyawa

Sayangku tercurah untukmu
Diriku seutuhnya milikmu
Terjaga cinta dihati kuberi padamu
Itulah janji cintaku terhadapmu

Kuingin kau mengerti
Kan terukir namamu dihati
Tapi takkan kupaksakan semua ini
Hanya kau yang ingin kumiliki

MIMPI MALAM BERNYANYI

Tergapai sunyi dan sepi
Dalam alunan gitar bernyanyi
Yang duduk termangu sendiri
Bertemankan malam tak terhiasi

Benamkan diri dalam lamunan
Hanyut terbawa deras malam
Seorang diri bermandikan cahaya bulan
Tersapu angin yang menderu mencekam

Lampu - lampu kota berkedap - kedip bagai kunang - kunang
Berteriak mengalun nada coba tuk mengundang
Malam ini mari kita berdendang
Putri malampun singgah bertandang ikut bergoyang

Ramai dalam malam bernyanyi
Dikerumuni damai menari
Tak ingin suasana malam ini terhenti
Bersama bersulang hangatnya kopi

Suka ria mengusir sunyi sepi
Mengejar gembira hati
Oh...! tersadar terbangunkan diri
Ternyata ini hanya sebuah mimpi

Mimpi malam bernyanyi bersama putri
Berakhir karna sinaran mentari
Nyata terasa bagai bukan mimpi
Dan selalu ingin mengulang lagi

UJIAN TUHAN

Terjadi dalam hati, raga dan pikiran
Setiap yang dilalui tuk berjalan
Mengiringi nada kehidupan
Ujian Tuhan....

Tak perlu mencari
Pasti kan datang sendiri
Hanya perlu menjalani
Tuk memahami maksud apa yang terjadi

Tahap demi tahap
Rendah ketinggi, tinggi kerendah tak tetap
Apa yang terjadi tak perlu meratap
Hadapi dengan dada tegap

Tuhan tak memberi cobaan yang kita tak bisa pecahkan
Karna kita masih punya pikiran
Tuk mencoba suatu hambatan
Walau kadang menyakitkan

Kuatkah kita...? tegarkah kita...? sabarkah kita...?
Dalam proses ujian pendewasaan manusia
Yang diberikan Tuhan kepada kita "manusia"
Dan percaya atau tidak percaya

Dibalik ujian dan cobaan itu
Terkandung hikmah tuk memacu
Kita, manusia agar merasa dekat menyatu
Dengan Allah, Tuhan kita satu