Pertapa duduk bersila
Coba tuk lupakan segalanya
Burung berkicau di alam terbuka
Tanpa henti menutup mata
Segala sesuatu disini bermula
Kasat mata samar dirasa
Bagai laba - laba merajut cinderamata
Tak tau itu semua hanya maya
Bait - bait puisi dalam kata terbaca
Riuh gemuruh ombak yang menerpa
Bersauh tak tau ruanya
Menerpa hidup bagai lentera
Pagi membuka jendela
Lekukan bumi yang terhampar nyata
Segar terasa hirup udara
Bercampur sinar surya menyapa
Bergegas lari kesana
Melangkah menyapu jalan desa
Serabutan jejak kinerja
Bertumpuk buku - buku diatas meja
Memulai pagi bersama
Dibalik gedung penuh kaca
Terkuras stamina dalam raga
Hari ini pagi yang ceria
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
0 komentar:
Posting Komentar