MUSIBAH SILIH BERGANTI


Rumput - rumput ilalang bergoyang
Memberi salam lewat angin yang datang
Seakan tau apa yang akan bertandang
Walau tak bisa mengucap kumandang

Seakan ikut perih merintih - rintih
Berceceran disegala penjuru penuh darah
Memberi tangis bercampur nanah
Walau tak bisa untuk mengubah

Musibah yang menerpa menyapu
Menghilangkan nyawa beribu - ribu
Menyisakan duka lara mendayu - dayu
Walau kita sudah merasakan jemu

Rumput ilalang kini jadi gersang
Tak bisa lagi tuk bergoyang
Seakan ikut mati terbuang
Merajut rapat sebuah selendang

Berderet - deret silih tersinggahi
Berduyun - duyun pula ingin menjauhi
Seakan tak mau tuk kembali lagi
Ketempat yang tlah porak poranda ini

Rumput ilalang coba berdo`a sendiri
Meminta jawaban misteri ilahi ini
Dan selamatkan manusia - manusia umatmu ini
Dari segala bentuk musibah yang silih berganti

NAFSU


Kadang datang, kadang pergi
Kadang ada, kadang pula tiada
Bergelora membara dalam dada
Terdiam biasa dalam sepi

Hasrat kadang tak terbendung
Meraih diri tuk menyentuh
Bayang - bayang semu yang teraih
Dan harus menggila yang bertandang

Terkadang tak terasuki
Hati, jiwa dan pikiran jadi suci
Yang jauh dari hal - hal duniawi
Dan terpikir hari akhir nanti

Disaat pikiran tercemari
Akan segala hal setani
Yang memaksa diri terus menjalani
Untuk terus terbuai nafsu hati

Dan disaat otak terpengaruhi
Tuk melakukan hal yang siri
Menguak sisi gelap diri
Yang tak bisa terkendali

Bejad... bejad sekali
Kalau diri boleh menyumpahi
Dimana diri terbawa nafsu
Yang tak bisa diam membisu

DULU, SEKARANG DAN ESOK


Saat ku berkata pada temanku
Bahwa dia terlalu dekat denganku karna dulu dia dekat denganku
Dia pun berkata padaku
Esok aku akan memelukmu

Ku berbicara padanya temanku itu
Tatapan matanya aneh terasa, kemudian dia menatap mataku
Lalu dia bersuara didepan mukaku
Akan tetap terus menatap mataku tanpa jemu

Dan aku berbisik lirih padanya
Matanya bersinar penuh cahaya cinta
Dan sekarang dia menatap penuh cahaya cinta
Esok pula akan menatap penuh cahaya cinta

Saat aku berdendang lagu untuknya
Dengarkan senandung lagu cinta ditelinganya
Dan esoknya dia kumandangkan lagu cinta yang sama
Saling menyerukan lantunan lagu cinta

Dan saat ku berjalan bersamanya
Ku mengumpat kata
Kenapa mereka bergandengan tangan
Sekarang dia menggandeng tanganku tanpa enggan

Kemudian dia berkata padaku
Esok aku kan slalu disampingmu
Aku lalu bertanya padanya, keanehan apa yang sedang terjadi
Dia menjawab, rasa cinta dihati akan hidup abadi

INGIN


Tak beriak air dalam kolam
Yang terlukis hanya kelam
Memang ikan dalam kolam tak bisa diam
Tapi haruskah terasa mencekam

Bersembunyi mendekam
Mata ini tak terpejam
Bila hari mulai menjelang malam
Sendiri mulai tersenyum

Tak bisa mengisyaratkan makna menyerupai
Berkoar terbahak tak terkendali
Tanpa bisa mengerti
Apa yang menjadi pertanyaan hati

Semua bermula dari keinginan yang tak terpenuhi
Menggapai tapi tak tercapai
Bertumpuk memenuhi ruang hati
Dan mengakhiri tapi tak tersudahi

Syaraf bergolak memenuhi otak dikepala
Seakan syarat menjadi gila
Karna kehidupan yang tak pernah menyala
Akhir... apa ini suatu akhir segalanya

Lepaskan diri terbelenggu problema
Tertuang dalam waktu nyata
Ingin menggapai lagi jiwa
Yang dulu bisa bersuara

PUING - PUING HATI


Dlulu disini berdiri megah
Istana maya terbangun kokoh
Dan kerajaan yang ku buat demi dirimu
Penuh dengan mahkota berhias permata biru

Entah kenapa tiba - tiba bergetar
Perlahan runtuh terbakar
Yang dulu indah kini berarang
Dan terbuang tinggal debu nan berdendang

Sudah cukup sisa - sisa itu mengingatkan
Bekas persinggahan dirimu yang mengukir harapan
Dimana tlah ku curahkan hidupku
Untuk buat bahagia dirimu

Ku coba tuk berfikir dan merenungi
Hanya temukan sebuah kotak besi
Nan berisi kata - kata cinta
Berserakan di puing - puing hati yang bercahaya

Yang tlah hancur karna dusta nestapa
Terbentuk tersembunyi dalam kata - kata
Dan terus akan mengakar
Tanpa sanggup ku tuk berikrar

Susah ku menata dan terasa lama
Puing - puing itu berat tak tertata
Derita, kepedihan, kebahagiaan dan kesenangan
Adalah bagian dari rengkuhan cinta dan kenangan

MAAFIN AKU


Sebait kata coba terucap
Dalam lembaran bibir yang mengecap
Sulit tapi coba tuk berungkap
Walau tak kan mudah bercakap

Sesal kini tlah terlambat
Coba gapai lagi dengan merambat
Mengungkapkan apa yang tersirat
Meski nanti akan penuh hujat

Tersakiti diri bersalah
Walau sebenarnya tak ingin mengalah
Tulus hati diri bersumpah
Tapi semua terserah

Maksud hati meminta maaf
Dari pergolakan khilaf
Yang membuat diri menjadi naif
Karna mengerasnya semua syaraf

Hanya bait kata maaf... yang terlontar
Tak ingin lagi bertengkar
Dan ingin menyudahi semua ikrar
Yang membuat hatimu terbakar

Menyulut segala emosi
Meletus tak terkendali
Maaf... maaf atas segala yang terjadi
Ingin hati merasakan damai lagi

TARI


Semua tangan beranjali
Membentuk sebuah tari
Gemulai gadis menari
Dari perpaduan alami

Berlenggak - lenggok tak henti
Memang seni tersendiri
Gamelan beriring berbunyi
Mengaduh coba mengisi

Perpindahan kaki demi kaki
Bergetar lembut dasar bumi
Tapi mengisahkan cerita abadi
Dari tokoh - tokoh duniawi

Lantunkan kisah tersendiri
Menguak segala misteri
Yang tak pernah terakhiri
Dan terkubur mati

Tari kan tetap lestari
Karna itu budaya kita sendiri
Yang selalu tumbuh dalam hati
Walau terus tersaingi

Indah gerakan dalam tari
Bila semua berawal dari hati
Dan tak henti mempelajari
Tari jari jemari....