01
Agustus

RUANG SEPI

Sendiri dalam sepiDuduk melamun tanpa bunyi Mata menatap tanpa hentiTapi masih begitu sunyiBertemankan meja dan kursiMendengar dentuman menariDari jam dinding yang berotasiWaktu berjalan tanpa hentiTak terisi ruang sepiDengan alunan mulut bernyanyiHampa diri terus menantiBerpacu bisu yang tersembunyiCoba tuk ruang terisiManusia - manusia yang berlariMasuk ruang tanpa permisiTuk sekedar menemaniBiar diri tak terperiDalam sunyi ruang sepiYang tampak asri tak berseriDipenuhi benda materiAh..., hilanglah sepi iniBergantikan seri dihatiTapi ternyata hanya mimpiRuang belum terisi dan masih s ...
01
Agustus

SESAL

Galau hati penuh pikiran bergemuruhTangispun tak terelakkanRaga jiwa dalam diri serasa runtuhYang kini tlah engkau tinggalkanLemas semua persendian tulangkuDan hanya duduk diam terpakuTanpa bisa untuk bibir berseruKarna rasa dirundung duka lelayuDirimu yang teramat kucintaKenapa engkau tlah tiadaMenyisakan goresan lara didadaJauh kini tanpa terjangkau mataTapi tetap diri mencari...Tempat ragamu tersembunyiHari yang ku lewati kiniHanya tekuni tuk mencariSesal yang meraja dalam hatiPenuh kelabu tertutup debuTak bisa temukan kubur yang terkunciDaya dan upaya tlah coba mencarimuKini diri hanya berharap.....Bertemu engkau di surgaTersisa gelap mendekap Sesal tak bisa tabur bu ...
01
Agustus

AKU....

Terlahir tanpa cacatMenjerit penuh kagetDengan wajah pucatCoba tuk hidup walau penuh hujatAku... memang hanya aku...Merangkak perlahan tatihanYang tak tau arah tujuTerbawa dalam peluk gendonganMenjalani hari demi hari terlewatiBesar tubuh terisi gumpalan dagingTanpa henti jalani kosong dan sunyiYang tertuang dalam jam dindingAku..., bersifat layaknya aku...Terdoktrin komunitas masyarakatMembawa tanpa arah tujuHingga dalam hati terasa mengikatAku..., ya..., hanya aku...Aku... bukan kau...!!!Tapi tetap aku...Dan memang aku...Diterima dan tidaknya aku...Hanya beginilah wujudku...Sekarang dan selamanya tetap aku...Aku... dan aku. ...
01
Agustus

TIDUR

Terpejam mata dalam malamMembuka diri dalam kelamPekat lelah yang mengeramMerajut gambaran penuh bungkamTerkulai tubuh dalam kamarNyaring penuh nada dengkurYang tak henti berkoarLantai kasur beralaskan tikarTenang nikmati perjalanan mayaYang tak bisa terjadi saat datang mentariBantal jadi sandaran kepalaDalam bentukan diri yang terselimutiSemua bisa terjadi saat tidurHal yang semula belum terjadiWalau itu hanya semu yang terbongkarTak tersudahi akan pergiBeristirahat dalam dekapan tidurPulihkan raga jiwa penuh depresiDengan dongeng malam yang berikrarTampakkan mimpi tanpa janjiTidur yang lelap....Merajai malam yang gelapTanpa ada mata penuh tatapDan mulut yang berca ...
01
Agustus

WAKTU

Berjalan perlahan tapi pastiJalan dengan putaran penuh rotasiBerpindah dari angka satu sampai dua belasTerbagi tiga jarum penuh ruasDetik demi detik terlewatiMenit dan menit terbagiJam demi jam terlampoiHingga berganti dengan hariKau jadwal waktu dan hariTanpa terasa jemu terus mengisiPetang dan pagi tanpa hentiTerus nampak detak rotasi bumiTak terasa kau pun penambah umurDengan sekian lama kau terus mengukurRambut dikepala yang terus tercukurHingga diri harus mati terkuburTapi kau takkan lekangLaju waktu memang berbedaKau terus menjelang menentangButiran - butiran waktu yang mengangaBiaskan untaian perguliran waktuWaktu sekecil apapun pasti berartiMemberikan diri satu kesempatan tanpa jemuHanya ...
01
Agustus

PANGGUNG DUKA

Kembali terkulai dalam isak tangisAkan deruan hidup yang teramat sadisSerasa diri tak bisa menepisDan terus menyisakan perih yang tak tertepisDalam setiap golakan perjalanan takdirHanyakan menyisakan gumpalan ikrarYang berisikan duka tak berakhirOh..., beginikah yang terukir?!?!Kenapa diriku hanya merasakan getirDan tiada pernah merasakan rona bahagiaDiripun coba tuk terus berzikir...Tergilas dalam hati yang teramat sengsaraAndaikan hidup ini pun berakhirKu kan merasa penuh syukurKarna mungkin berakhir pula takdir yang perihTerlepas pula dari dalam jeratan penuh rintihOh..., dunia kenapa kau tempatkan diri...?Dalam megahnya panggung ciptaan penuh dukaDiantara sandiwara yang diri peraniTiada ...
01
Agustus

PERGI

Raga adalah sebuah bentukYang terisi sebentuk jiwaTanpa pernah kan coba menguakSuatu raga jiwa yang berbentuk manusiaJiwa yang mengobsesikan rasaLewat kata bertakjub cintaMengalun menggema dalam ragaTapi tak mengerti makna cintaBergerak raga karna rasaIngin memulai dan menyudahiGelembung - gelembung bergeloraJalani kehidupan duniawiSaat jiwa terlepas pergiBentuk raga kembali diam....Diam... untuk terbungkus tanpa isiKain putih seragam makamMenyisakan kenangan yang tak terbuangKadang penuh iba dan gelak tawaKepergian yang pasti akan kita jelangDan kapan menyinggahi kita untuk terbawaPergi... dan pasti kan pergiMenjulang tinggi ke nirwana tak terketahuiMeninggalkan hal - hal duniawiDan bertukar ...
01
Agustus

KESEMPATAN

Deru jantung diri berpacu kencangMenderu galau tak terasa tenangBerkomat - kamit mulut tuk terucapKala mendengar kabar yang mereka ucapBahwa kini engkau tlah tiada...Untuk merangkai hari bersamaRuntuh diri bersimbah dukaDan tak bisa menahan jatuh air mataHati merasa tak terima...Atas apa yang sedang teralamiOh... Tuhan mengapa begitu cepatnya....Dia harus berpulang pada ilahi...?!Kini engkau telah terkafaniBersiap tuk menuju peraduan terakhirTangis isak tak mengiklaskan engkau pergiTapi tetap kau tak terbangunkanDiri kini menyesalkan...?Kenapa diri tak diberi kesempatanUntuk mengantar engkau berperaduanOh... waktu tanpa kesempatanDiri berucapkan kata - kata..."Manakah keadilan bagi hamba...""Dimanakah ...