Deru jantung diri berpacu kencang
Menderu galau tak terasa tenang
Berkomat - kamit mulut tuk terucap
Kala mendengar kabar yang mereka ucap
Bahwa kini engkau tlah tiada...
Untuk merangkai hari bersama
Runtuh diri bersimbah duka
Dan tak bisa menahan jatuh air mata
Hati merasa tak terima...
Atas apa yang sedang teralami
Oh... Tuhan mengapa begitu cepatnya....
Dia harus berpulang pada ilahi...?!
Kini engkau telah terkafani
Bersiap tuk menuju peraduan terakhir
Tangis isak tak mengiklaskan engkau pergi
Tapi tetap kau tak terbangunkan
Diri kini menyesalkan...?
Kenapa diri tak diberi kesempatan
Untuk mengantar engkau berperaduan
Oh... waktu tanpa kesempatan
Diri berucapkan kata - kata...
"Manakah keadilan bagi hamba..."
"Dimanakah kesempatan waktu hamba..."
"Oh... Tuhan tiadakah diri berkesempatan...."
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
0 komentar:
Posting Komentar