LOGAWA ENAM PAGI

Terbangun pada pagi yang dingin
Berat mata masih ingin terpejam
Subuh menggema penuh adzan
Tapi diri masih meringkuk mendekam

Jam lima lebih tiga puluh menit
Coba tuk berpacu mengejar waktu
Terdengar seruan yang menjerit
"Kareta akan segera berangkat melaju"

Bergegas menuju loket
Berebut lembaran - lembaran tiket
"Ahhh..." lega terasa duduk tak terlambat
Dengan nafas penuh sendat

Riuh gemuruh penumpang berlalu lalang
Berteriak - teriak menjajakan makanan
Mengais rejeki demi uang
Kereta ekonomi kini menempuh perjalanan

Tempat demi tempat terlewati
Stasiun demi stasiun tersinggahi
Terlihat pemandangan yang alami
Diri menatap penuh seri

Terdengar benturan roda dengan rel kereta
"Ah... sampai..."asing stasiun lempuyangan
Hanya mata yang meraja tanpa kata
Bertemu dengan sahabat terucap kata "kangen"

0 komentar:

Posting Komentar