LELAH


Tertatih menghela nafas
Yang berbaur debu dan panas
Bergelombang kulit karna keringat deras
Melihat fatamorgana tanpa ujung batas

Tak sanggup kaki ini berlari lagi
Dan tersungkur dalam bayang matahari
Serasa tak berotot dan putus semua sendi
Tak bisa memulai berjalan mengakhiri

Ku lihat angkasa bertakjub biru
Telanjang tanpa baju
Ingin diri melepas semua biar tak jemu
Hingga dapat mengarungi tanpa ragu

Oh... lelah yang mengganggu
Malas mulai meracuni ragaku
Yang meraja tanpa malu
Menghentikan segala roda laju

Pucat muka tanpa tenaga
Merasa muak dengan kerja
Yang tak henti terus menyapa
Dan menguras segala daya dan upaya

Istirahat....., dengan tenang
Itulah yang ku perlu sekarang
Dalam tenangnya sebuah ruang
Membiarkan diri ini terlentang

GUGUR DI MEDAN TEMPUR


Dooorr...!, suara senapan meletup
Tertembus dada oleh timah panas
Hangat darah mengalir merembes
Dari jantung berdegub tertutup

Perlahan jatuh tersungkur
Berimbas memeluk tanah
Derap kaki semakin jauh
Meninggalkan diri yang gugur

Ajal semakin dekat, tapi tak terasa takut
Malah tersenyum dengan bibir lebar
Seakan menghiasi medan tempur
Walau terinjak tak bisa bangkit

Menyerahkan beban pundak pada yang lain
Berharap terus berjuang sekuat tenaga
Merintis nuansa bangsa merdeka
"Ayo...!! lanjutkan pertempuran"

Suara lantang dari sisa - sisa tenaga
Hingga saat itu pula dia tak bernama
Yang tak pernah dapat bintang jasa
Hanya pesan terakhirnya yang masih terasa

"Merdeka atau mati"
"Tetaplah berjuang tanpa ragu"
"Jangan berhenti, terus serbu"
"Aku kan berjuang disini"