Kala ku bercermin
Berkata lewat hembusan awan
Yang beraut dalam tetesan
Tersirat sebuah kegalauan
Air yang bak sebuah ratapan
Terkulai arti dalam bercermin
Melukis gambar yang tak tampan
Penuh garis khalayak nampan rotan
Kaca yang membiaskan kata
Berbalik coba tuk bersuara
Nada demi nada terbaca
Jujur terlantun dalam kaca
Bercermin dalam kaca yang baik hati
Tampakkan wujud yang tersembunyi
Tanpa membuang mulut yang tersiangi
Menaruh kata hati dalam puisi
Memang tegar dalam kaca
Tak setegar dalam nyata
Tapi kau buku harian yang setia
Aneh berbicara pada air kaca
Air kaca yang tak terbaca siapapun
Terkunci syair – syair berkepanjangan
Teranggap gila tapi terasa aman
Apapun yang coba ku suarakan
Bahagia, tangisan, gelisah, ratapan
Hanya kau yang slalu bersantun
Dalam tetesan air kaca bercermin
Bersyair, berkata dan berpantun
@ And-ree Celezska
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
0 komentar:
Posting Komentar