RATAPAN PANTAI

Angin yang bertiup kebibir pantai
Di iringi deruan ombak yang menari
Nyiurpun turut iringi dengan melambai
Burung – burung yang seakan menyanyi
Menambah riangnya suara alam
Memecah kerasnya kelam
Teriakan demi teriakan
Tangisan demi tangisan
Terdengar lirih dalam kabut jiwa
Tersayu menderu dalam galau hati
Hanya pasir yang mampu mendengarnya
Dan hanya awan yang memayungi
Teriknya kian membakar kalbu
Wajah – wajah yang sayu
Layu termakan malu
Pasirpun berkata “kau dengar itu”
Kau dengar suara yang pilu
Sang awan hanya terpaku
Pilu yang menyayat – nyayat
Ratapan hati yang biru tergugat
Seoasang mata yang menatap
Tanpa ada kekuatan yang teguh
Untuk ia beranjak melangkah
Karna hatinya yang tak tau arah

0 komentar:

Posting Komentar