KUBUR BESI

Terbuka dan terkunci
Dalam kotak terukir besi
Rasa yang bertumpuk basi
Terjebak tanpa suatu sisi
Bertabur dalam kebutan debu
Tersembur dalam tabu hati
Tersapu lubuk kalbu
Berkutak lebih dini
Hanya berteman laba – laba
Yang terus berkata – kata
“Hiduplah terus kau disana”
Tanpa terperanjat dan membuka mata
Bertepuk – tepuklah sang cicak
Dan terus berketuk dalam lubuk
Bernyanyilah laba – laba dan cicak
Bersama saling terus bersorak
Ku hanya bisa tersenyum
Dalam kotak yang kelam
Lembab, basah dan senyam
Yang terus tertutup kalam
Tubuh hanya berharap
Dengan tuntunan do’a yang terucap
Untuk dapat bisa membuka
Lembaran hidup yang terus terjera

0 komentar:

Posting Komentar