Hati yang berkutat dengan cadar
Satupun celah tak lagi terbongkar
Yang tergetar dengan cakar – cakar
Hingga tiba kini kau muali tersungkur
Kembali hidup dan mati
Kembali terdiam dan bernyanyi
Menggema dalam jiwa dan nurani
Terkubur didalam inti bumi
Suling – suling yang tertiup bari bambu
Menyeruak masuk kedalam kalbu
Seiring raungan – raungan lembu
Hanya awan yang diam membisu
Air yang mengisi tanpa nada
Dengan tirai – tirai yang melagu
Batu – batu yang ikut berdetak penuh rasa
Membuka taria dan nyanyian alam
Kadang lagu penuh suram
Kadang syair menyayat kelam
Dalam seribu keheningan malam
Rimba raya yang menangis
Ditinggal sang raja alam semesta
Bercicit – cicit penuh lapis
Merintih bernada luruh lapa
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
0 komentar:
Posting Komentar