Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
komentar (0)

Seraya menguak tabir
Membasuh diri mengusap air
Melepaskan penat yang berhambur
Segarkan diri dalam tiap tetesan bertabur
Aku menatap sebuah harapan
Dalam Sebuah angan
Yang selama ini ingin ku dapatkan
Walau itu masih dalam penantian
Tersenyum pada indahnya rembulan
Memeluk ku penuh keindahan
Memberikan terang dalam jalan
Walau rembulan terbiaskan
Hamparan itu tak terukur
Tapi luasnya kini terukir
Aku mulailah ...
22
Maret
JALANAN MEMBUNUH WAKTU
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
komentar (0)

Berjalan merajut waktuDalam Bulatan kabut pagi butaHingga bertaburkan kunang - kunangBeriring dengan iringan deru mesin yang berderingTerpacu penuh kecepatanDalam hentakan bahu jalananMenembus angin yang menyapu badanPenuh dengan haluan dan kelokanDebu bercampur CO2 terus jadi sarapanMenyemprot dari cerobong - cerobong hitamMeneguk kembali air keringat yang menetes dalam badanHingga tak terasa tubuh jadi kering legamPanas ...
04
Maret
MENCARI
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
komentar (0)

Berjalan mengitari ruas - ruas jalanTerselubung penuh persimpanganTak tau lagi mana yang akan ku laluiBingung tuk tentukan kaki berlariDi setiap jalan - jalan ituTelah banyak yang aku singgahi Hanya tuk sekedar menyapa atau berteduh dari lelah hatiDan mata tak henti tuk terus dan terus mencari yang ditujuWajah itu tak jua ku rekamDalam kedua bola mata yang tak mau terpejamWajah itu tak kunjung datangHingga waktu yang ...
14
November
KU MASIH SENDIRI?
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
komentar (0)

Kenapa ku masih sendiri?Kenapa semua hanya melewati?Tanpa memberi kesan dihatiDan kenapa hanya ku sendiri?Apa yang sedang terjadi?Apa yang kurang ku sadari?Apa yang harus ku akui?Hingga semua tak lagi pergiKu coba beri hatiKu coba untuk memaknaiDan ku coba mencintaiTapi tetap ku sendiriKu raba nuansa rasa hatiKu buka lagi jati diriKu coba buka hatiTapi cinta tetap pe ...
29
Oktober
AKU TAK TAU, MENGERTI KERAGUANMU
Diposting oleh
PUSTAKA JIWA
komentar (0)

Aku tak tau...???Tak tau harus bagaimanaMenghadapi semua ini tanpamuSeperti terpasung dalam balutan asmaraAku tak mengerti...???Tak mengerti harus berbuat apaKepada mu yang kini ada dalam hatiBerbaur satu jiwa dalam tubuhku iniAku merasakan kegalauan dalam sikap lakumuYang selama ini terekam lensa matakuKebimbangan hati tercuar menusuk dalam rautmuGundah gulana tak tau lagi apa yang akan tercumbuSemuanya telah aku tuangkanJadi ...